Noor Saidah

Noor Saidah, S.Pd.SD., lahir di Kudus, 6 September 1966, 1982 menamatkan pendidikan di SMP N1 Gebog,Kudus, dan lulus SPGN Kudus tahun 1985, tanggal 1 Juni...

Selengkapnya
Navigasi Web
Adindaku

Adindaku

Fajar menjelang tertutup kabut

Kerikil tajam terlampaui

Waktu hilang termakan harap

Tak terperi rasa tersayat

Arah hilang tertutup cemas

Yang muda tertambat angan

Mengganjal perih di relung sukma

Banyak harap tak terbendung

Tertawan mimpi yang tak berakhir

Kemana diri harus berlari

Membuang diri membungkus sakit

Yang berumur menampung keluh

Menebar harap dan senyum

Bijak terlewat membuai diri

Mengurung sepi di ujung kalbu

Hingga saatnya tunas bersemi

Istanaku, 5 September 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bunda puisi sangat dalam dan penuh berjuta rasa. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah

06 Sep
Balas

Trimakasih pak Mulya. Aamiin.Barakallah

06 Sep

Mantaps, puisi indah dan syahdu. Sukses selalu dan barakallahu fiik

06 Sep
Balas

Alhamdulillah.. terimakasih bunda Pipik. Semoga bunda dikaruniai sehat dan sukses. Barakallah

06 Sep

Puisi yang penuh rasa....Sugeng ndalu Bu Noor....

05 Sep
Balas

Sugeng ndalu ugi bu Rini. Terimakasih sudah berkunjung. Barakallah

05 Sep
Balas



search

New Post