Noor Saidah

Noor Saidah, S.Pd.SD., lahir di Kudus, 6 September 1966, 1982 menamatkan pendidikan di SMP N1 Gebog,Kudus, dan lulus SPGN Kudus tahun 1985, tanggal 1 Juni...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menghargai Diri Dengan Penampilan

Menghargai Diri Dengan Penampilan

Merawat diri itu penting. Menggunakan make up ternyata juga penting. Ah, masa sih? Merawat diri dan bermake up alakadarnya merupakan salah satu cara kita menikmati dan menghargai hidup.

Itu juga merupakan salah satu cara mensyukuri atas nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Tentu saja dengan batasan-batasan tertentu dan tak berlebihan. Sebab segala sesuatu yang berlebihan akan menimbulkan efek yang tidak baik.

Kenapa hal ini menjadi bahasan kita kali ini? Inilah sebuah kenyataan yang pernah kusaksikan dengan mata kepala sendiri. Sesuatu yang merupakan kontradiksi. Sebuah kenyataan yang tak perlu terjadi di antara kita,, khususnya kaum wanita.

Sore ini aku dan anak bungsuku berniat bertandang ke salah satu famili, Pak Haji Basir. Beliau baru saja punya hajat, mengkhitankan anaknya tadi malam. Karena kami juga ada acara keluarga, maka terpaksa tadi malam tidak bisa hadir. Kami berangkat hanya berdua dengan mengendarai sepeda motor. Jarak rumah dengan yang punya hajat hanya 3 km.

Sepanjang perjalanan kami hanya terdiam. Asyik dengan pikiran masing-masing. Yang terbayang dalam anganku, adalah bahwa yang kami datangi adalah orang yang jos... secara materi termasuk orang yang kaya. Sebagai kontraktor yang sukses. Di samping itu juga punya usaha jasa transportasi bus. Tinggal di gedung mewah dan besar. Dah .. pokoknya serba wah..!

Kubayangkan betapa glamournya penampilan para penghuninya. Sementara kudengar berita bahwa untuk hajatan ini saja mereka memotong kerbau 4 ekor. Wah.. wah.. bagi ukuran kebanyakan masyarakat di kampungku dan sekitarnya adalah suatu yang cukup heboh. Jelas menunjukkan kelas yang berada di atas rata-rata.

Akhirnya sampailah kami pada tujuan. Kami sempat kebingungan mencari tempat parkir sepeda motor, karena halaman yang luas itu ada beberapa tukang sedang membongkar tratak atau tenda. Takut kejatuhan besi kerangka tenda. Kemudian kami disarankan masuk ke sebuah lorong untuk menyandarkan sepeda motor kami.

Kami disambut dengan hangat oleh Haji Basir. Kami dibawa masuk ke ruang tamu melewati ruang samping. Di sana kami melihat sebuah ruang terbuka yang layaknya sebuah aula dengan halaman yang lumayan luas. Perabotan yang terpajang pun terbilang wow…

“Silakan duduk dulu mbak, nih ibunya baru memandikan Dino.” Sapa Haji Basir. Dino adalah anak Haji Basir yang baru dikhitan. Kamipun duduk di kursi yang ada di ruang tamu. Kemudian Haji Basir masuk ke dalam, dan tak berapa lama kami disuguhi makanan camilan dan minuman. Pandangan mata kami menyapu seluruh ruangan. Eeeit… ada CCTV terpasang di sudut langit-langit. Hadew.. berarti kami harus jaga sikap. Beberapa lama kemudian Istri Haji Basir, Tina pun ke luar menemuiku.

Kami sempat kaget sejenak melihat penampilan Tina. Berbeda banget dengan yang kami bayangkan. Waktu masih gadis dulu Tina adalah temanku. Sama-sama guru wiyata, satu desa lagi. Jadi aku hafal betul siapa dan bagaimana dia. Dulu waktu masih gadis penampilannya selalu oke. Tapi, ini? sudah menjadi istri orang sukses kok malah begini?

Tina tampil seadanya, memakai daster lusuh. Wajah tanpa make up. Bahkan kelihatannya tak pernah tersentuh make up sama sekali apalagi yang namanya perawatan salon. Berbagai macam pertanyaan menggelitik di benakku. Kenapa bisa seperti ini.. padahal untuk membeli make up semahal apa pun pasti tak menjadi masalah. Sungguh disayangkan !

Sekilas penampilannya yang dulu kembali terbayang. Ada semacam perasaan iba menyeruak di hati. Apa artinya harta yang berlimpah tapi seolah tak bisa menikmatinya. Dan parahnya kondisi semacam ini seolah tak menghargai diri sendiri

Seperti pepatah Jawa : “ajining diri gumantung ucaping lathi, ajining rogo soko busono” yang berarti bahwa harga diri seseorang dari lidahnya (omongannya), dan harga diri badan dari pakaian.”

Sepanjang perjalanan pulang pun aku dan anak bungsuku sempat diskusi ringan. Tapi.. semua pertanyaan ini tetaplah menjadi pertanyaan dan jawabannya tetap tak pernah aku ketahui.

Istanaku, 2 September 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mungkin terlalu sibuk dengan urusan anak dan rumah tangga yah Bund, hehehe. Sukses selalu dan barakallah fiik

02 Sep
Balas

Njih bunda Pipik.. mungkin.. terimakasih sudah berkunjung. Semoga bunda selalu sehat dan sukses. Barakallah

02 Sep
Balas



search

New Post